Minggu, 04 Maret 2012

Janji Untuk Bidadariku

                                                     Janji Untuk Bidadariku

Aku bukanlah diri yang terlahir dengan kesempurnaan wajah yang
Rupawan, sehingga aku tak berani untuk menatap mata seorang gadis,
Sebab aku hanya laki-laki biasa yang tak mungkin akan ada
Seorang gadis pun yang sudi memandang diriku sebagai orang yang biasa.

                   Aku tidaklah terlahir sebagai seorang putra bangsawan yang memiliki
                   Harta yang berlimpah ruah, sehingga aku tidak memiliki cukup keberanian untuk
                   Dapat mengangkat kepala dan berkata pada seorang gadis :
                      Maukah engkau jadi pendampingku ?
                      Merenda jalan yang di ridhoi ALLAH.

Aku bukanlah diri yang terlahir dengan berbalutkan kemewahan yang ada,
Bagiku, aku hanyalah diri yang tidak memakan sesuatu kecuali
Sebatas apa yang dapat menghentikan rasa lapar dan dahagaku, yang tidak memakai pakaian
Kecuali untuk sebatas menutupi keperluanku,
Sehingga siapakah orang tua yang sudi untuk memberiku izin untuk
Meminang anak gadisnya tercinta.

                   Aku tentu bukanlah diri atau seorang pemuda yang bakal jadi impian
                   Dan dambaan di mata setiap gadis, sebab apalah yang ada dalam diriku yang mungkin
                   Menarik buat mereka.
                   Aku juga bukanlah sesuatu yang dapat jadi kebanggaan buat orang-orang yang
                   Aku cintai selama ini, sebab orang-orang di sekitarku selalu mencomooh padaku.

Akhirnya, bagaimanapun keadaan diriku. Aku haruslah sadar dan tidak boleh menyesali
Ketidak sempurnaanku,
Dan harus percaya bahwa tidak ada sesuatu yang menjadi kehendak
Tuhanku akan sia-sia.
Dan aku percaya akan hal itu, bahwa setiap diri tidaklah akan menemui ajalnya kecuali,
Masa hidup, riski dan jodohnya telah di tentukan dan di cukupkan secukup-cukupnya.

                                 Pada akhirnya, aku haruslah yakin akan adanya seorang
                                 Bidadari yang tulus mencintai dan membenci ku karena ALLAH sang
                                 Pemilik hidupku,
                                 Bidadari yang akan menerimaku apa adanya.

Seorang bidadari, yang karenanya aku harus berjanji untuk sang
Bidadariku itu kelak, dan janji untuk bidadariku itu adalah !
Bahwa aku berjanji, aku akan menerima bidadariku itu dengan tulus
Akan kesempurnaan dan kekurangan dirinya,
Aku tak kan menyakiti hatinya,
Aku tak kan menduakannya, walau di saat ia tak lagi dapat memberiku
Dengan sempurna apa yang seharusnya menjadi hak ku atas dirinya.

                         Aku berjanji akan menjadi matahari di saat bidadariku berada
                         Dalam kegelapan,
                        Aku akan menjadi seorang suami yang menghapus tetesan air mata
                        Bidadariku saat ia menangis.
                        Aku, Insya’allah akan menjadi seorang suami yang bertanggung jawab atas
                         Bidadari dan anak-anakku yang di lahirkannya kelak.

Apapun itu, Bidadariku adalah seseorang yang karenanya aku harus
Siap bertaruh nyawa dan pengorbanan yang tak kecil demi kebahagiaannya.

By : Hamdani Firdaus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar