Rabu, 28 Maret 2012

Strategi Kaum Imperialis Menghancurkan Islam














Imperialisme, sering kali diartikan sebagai sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar. Bagi Lenin, seorang tokoh Marxis, Imperialis secara singkat didefenisikan sebagai tahapan monopoli dari kapitalisme. Dari segi tujuan, Imperialisme merupakan penjajahan dengan cara membentuk pemerintahan jajahan kemudian dengan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan di daerah jajahan. Dengannya ketika kita melihat keadaan umat islam kini, maka tampak begitu jelas bahwa Imperialisme sedang berlangsung menimpa seluruh umat Islam di berbegai penjuru. Terlebih lagi apabila kita melihat realitas kancah global ini dari perspektif peperangan antara thogut (Pemimpin hukum kuffar) dan tauhid (Islam).
Berikut adalah apa yang tertulis dari sebuah kitab karya Syaikh Muhammad Al-Ghozali yang berjudul Miiatu Sualin ‘anil Islam. Syaikh Muhammad Al-Ghozali mebeberkan beberapa strategi kaum Imperialis yang menghancurkan Islam dari berbagai sisi bahkan hingga kini penghancuran masih terus berlangsung. Semoga apa yang kami sampaikan in bermanfaat bagi kita untuk melihat realitas perang salib modern yang terjadi.
~~~~~~~~~~~****~~~~~~~~~~

Berikut strategi menghancurkan Islam, umat, dan negaranya:
1. Setelah kaum Imperialis berhasil melemahkan kekuasaan kekhalifahan dan mampu mempersempit wilayah kekuasaannya, mereka mengadakan pukulan yang mematikan terhadap kekuasaan tersebut seusai Perang Dunia Pertama. Panji kekhilafahan digulung. Padahal, bagi kaum muslimin, kekhilafahan adalah lambang kepemimpinan, baik spiritual maupun peradaban, melambangkan kewibawaan dan loyalitas kaum muslimin terhadap agamanya, serta keteguhan memelihara kesatuan dan persaudaraan umum. Ketika kekuatan imperialisme menghapus kepemimpinan tradisional kaum muslimin, maka pada saat yang sama mereka menegakkan kepemimpinan tradisional agama-agama lain.
2. Kaum Imperialis telah mendirikan negara-negara baru dengan corak seperti yang mereka inginkan dan itu pun tanpa kekuasaan yang nyata. Agama yang pertama masuk di Afrika adalah agama Islam. Namun, di benua yang tak henti-hentinya didera derita -baik karena kondisi geografisnya maupun karena pergolaan politik- didirikan lebih dari 50 negara dengan cara menggabungkan mayoritas umat Islam dengan minoritas yang telah diciptakan oleh pihak misionaris. Kekuatan imperialis kemudian merekayasa dan menyerahkan kepemimpinan dan kekuasaan kepada kaum minoritas yang mendapatkan dukungan dan perlindungan penuh. Sementara itu, masyarakat muslim dibiarkan saja terus-menerus dilanda kebodohan, kemelaratan dan penyakit.
3. Kaum Imperialis tidak henti-hentinya membangkitan kembali nasionalisme sekular dan mengisyaratkan kepada pemimpin-pemimpinnya agar tidak menjadikan Islam sebagai agama negara dan menyingkirkannnya dari konstitusi negara.
4. Di negara-negara di mana kaum Imperialis mengalami kesulitan untuk membangkitkan semangat nasionalisme itu, mereka beralih cara dengan mematikan jiwa dan semangat Islam secara keseluruhan di bidang pengajaran dan perundang-undangan. Mereka menyebarkan informasi yang bias, pornografi dan melancarkan berbagai masalah dan peristiwa akan sekedar menyibukkan umat Islam dalam mengisi waktu luangnya, serta agar energi umat terbuang percuma. Dan untuk menyebarkan kebingungan di tengah-tengah masyarakat.
5. Kaum Imperialis membuka jalan selebar-lebarnya bagi semua gerakan keagamaan yang menyimpang dari agama Islam. Mereka membiarkan gerakan itu berkiprah untuk menghimpun generasi yang bodoh dengan memberikan pemikiran-pemikiran yang dangkal dan argumentasi yang usang. Orang-orang beragama bodoh itu tanpa mereka sadari menjadi pmbantu utama bagi kaum Imperialis internasional dan merupakan jalan pintas untuk menghancurkan Islam dan umatnya.
6. Kaum Imperialis berusaha menghapus bidang pengajaran yang berdasarkan ajaran Islam dan mengangkat pemimpin-pemimpin yang picik dan sama sekali tidak menguntungkan Islam dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional. Mereka juga berusaha menggusur peranan bahasa Arab di setiap bidang.
7. Kaum Imperialis berusaha mempertahankan keterbelakanagan umat Islam di bidang industri dan kebudayaan. Kaum muslimin dijadikan masyarakat konsumen, bukan produsen. Sehingga, bila sewaktu-waktu terjadi kebangkitan Islam, tidak akan ada suatu negara yang tertarik untuk membantu umat Islam atau menjanjikan kemajuan dan keberhasilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar